Pikiranmu Menentukan Karaktermu
Ada sebuah pernyataan mengatakan; Apa yang kita pikirkan itulah yang kita lakukan, apa yang kita lakukan akan membentuk kebiasaan, dari kebiasaan terbentuklah karakter.
Contoh; misalkan seorang pencuri, sebelum ia mencuri tentu ia perpikir terlebih dahulu, dimana akal sehatnya sedang memikirkan cara agar ia biasa berhasil. Ketika sudah selesai menemukan solusinya tinggal melakukan. Disaat ia berhasil dan selalu berhasil mencuri akan terus melakukan mencuri. Hasilnya menjadi kebiasaaan selalu mencuri. Dari kebiasaanya selalu mencuri membentuk pribadinya sebagai pencuri.
Hal ini kita biasa bandingkan dalam Alkitab mengenai perubahan Paulus menjadi pengikut Kristus. Mengapa Paulus sebelumnya sangat membenci pengikut Kristus hingga ia melakukan penganiayaan. Karena konsep pemikirannya tentang pengikut Kristus adalah sesat. Sehingga ada tindakan untuk menghabisi orang-orang Kristen pada waktu itu.
Ketika ia berjumpa dengan Yesus Kristus baru ia mengetahui bahwa ajaran Kristen itu tidak sesat. Dari pengenalannya akan Yesus Kristus membentuk konsep pemikiranya menjadi saksi Kristus. Sehingga ia berkata dalam tulisanya Surat Filipi mengatakan apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus, bahkan ia berkata lagi apa yang dia lakukan sebelumnya adalah sampah (Filipi 3:7-8). Paulus mengatakan seperti itu sebab Roh Kudus mengubahkan pandangannya mengenai tentang kekristenan. Karena teorinya sudah benar maka tindakannya juga benar.
Hati-hati dengan pikiranmu, sebab apa yang anda pikirkan itulah yang anda akan lakukan. Mengapa anak-anak Tuhan saat ini ada yang hamil diluar nikah, sebab yang ada diotaknya terus hal-hal negatif bukan firman Tuhan, bukan kekudusan, bukan kesucian.
Saya katakan kepada sahabat hari ini minta pengampunan dan permohonan kepada Allah untuk memurnikan pikiran sabahat. Tujuanya adalah agar tindakan sahabat tidak selalu salah di hadapan Tuhan.
Salah satu contoh dalam Alkitab yaitu Yusuf, tentu sahabat tahulah kisah Yusuf ketika istri Potifar mengajak Yusuf melakukan yang jahat. Namun Yusuf tidak melakukannya karena yang ada di otaknya bukan seex melainkan firman Tuhan. Bagaimanapun godaan yang menghampiri Yusuf tetap ia tidak melakukannya. Karena hidupnya hanya untuk Tuhan bukan untuk kesenangan duniawi.
Awali perubahan itu dimulai cara anda berpikir. Jika konsep pemikiran anda benar maka kehidupan anda juga benar. Mengapa anak-anak muda zaman sekarang ini jatuh dalam pergaulan bebas karena konsep pemikirannya. Sebab dalam sudut pandangannya yang dilakukan itu adalah benar dan betul, sehingga ia terus melakukannya.
Itulah sebabnya kita harus selalu koreksi diri tujuanya adalah agar kita tahu yang benar dan salah. Demikian renungan pemuda Kristen ini semoga bermanfaat untuk sahabat. Tuhan Yesus memberkati.
0 Komentar