Syalom sahabat…
Puji Tuhan kali ini saya berbagi lagi berkat firman Tuhan bagi sahabat yaitu cerita sekolah minggu tentang tolong menolong. Adapun cerita sekolah minggu tentang tolong menolong yaitu sebagai berikut ini;
ORANG SAMARIA YANG MURAH HATI
(Lukas 10:25-37)
Orang samaria yang murah hati ini adalah sebuah perumpamaan yang disampaikan oleh Tuhan Yesus. Pengertian dari "perumpamaan" yaitu sebuah gambaran, analogi, ilustrasi, atau contoh mengenai topik yang disampaikan. Misalkan tentang mencuri maka perumpamaannya yaitu mencerita kisah seorang pencuri yang ketahuan dan akhirnya ia dipenjara.
Tujuan disampaikan bentuk perumpamaan yaitu untuk menarik perhatian pendengar, menciptakan pengertian dan menghidari konflik bagi pendengar.
Tuhan Yesus menyampaikan perumpamaan mengenai orang samaria yang murah hati ini adalah untuk menegur para ahli taurat karena mereka mengagap diri mereka benar.
Di mana perumpamaan ini dimulai di ceritakan ketika seseorang turun dari Yerusalem ke Yerikho, namun yang terjadi ia dirampok segala pakainnya dan ia dipukul. Dan orang ini dalam keadaan sekarat yaitu hampir mau mati.
Timba-timba lewatlah seorang imam dan di lihatnya orang yang sekarat itu. Namun seorang imam (pelayanan di Bait Allah) tidak peduli dengan dirinya dan ditinggalkan.
Dan lewatlah seorang dari suku Lewi yang terjadi ia ditinggalkan tanpa ada pertolongan sama sekali. Namun lewat orang Samaria yang dipandang rendah dan dibenci oleh kaum Yahudi.
Orang Samarian ini segera menolong orang yang sedang sekarat itu. Dimana ia mengobati dan merawat hingga sembuh.
Melalui Kisah ini dapat kita ambil sebuah pembelajaran. Menolong orang lain bukan hanya sebatas teori dan tahu saja namun dilakukan.
Orang Lewi dan seorang imam adalah seorang pelayanan Tuhan di bait Allah. Namun firman Tuhan yang mereka dengar tidak dipraktekan dan dilakukan. Padahal mereka tahu bahwa mengasihi sesama dan menolong sesama sudah tertulis dalam Kitab Suci. Namun yang terjadi adalah tidak dilakukan.
Berbeda dengan orang Samaria, bukan seorang imam dan belum pakar mengenai Kitab Suci seperti seorang imam dan seorang Lewi. Namun nilai kehidupannya baik, nilai sosialnya baik daripada orang Lewi dan seorang imam.
Tuhan Yesus menyampaikan perumpamaan samaria yang murah hati ini yaitu untuk menegur alhi Taurat pada waktu itu. Dimana firman Tuhan itu bukan hanya tahu saja dan telah di hafal ayat-ayatnya. Namun yang Tuhan inginkan adalah dilakukan bukan disimpan di dalam katong baju. Hasilnya tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan dalam kehidupan sehari-hari
Adek-adek mengasihi sesama itu bukan hanya sebatas tahu saja namun tidak dilakukan. Bagaimana yang dimaksud mengasihi sesama yaitu ketika orang lain dalam keadaan sudah harus ditolong bukan diabaikan.
Misalkan disekolah ada temanmu tidak punya buku harus berbagi untuk menolong tanpa harus melihat status kaya atau miskin.
Ketika adek-adek melihat orang yang belum makan segeralah menolongnya tanpa harus berpikir panjang dan banyak perhintungan. Lakukanlah walaupun harus rugi. Menolong orang lain memang perlu pengorbanan. Namun apapun yang kita lakukan untuk kebaikan sudah diperhintungkan oleh Tuhan.
Ayat Hafalan
Roma 12:9 "hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.
0 Komentar