Renungan: Panggilan Menjadi Hamba (Yeremia 1:4-10)

Renungan Kristen tentang panggilan menjadi hamba Tuhan dalam Kitab Yeremia 1:4-10. Menjadi seorang hamba Tuhan agak sulit karena kebenaran itu bertentangan dengan dunia ini. Misalkan kisah Paulus ketika ia menjadi hamba Tuhan, akhirnya ia dibenci oleh kaumnya sendiri.

Hal ini pernah dialami oleh Tuhan Yesus Kristus ketika Ia menjadi manusia. Kebenaran yang Dia sampaikan ditolak oleh umat Tuhan pada waktu itu.

Menjadi seorang hamba bukan hanya sekedar kerinduan yang berapi-api untuk mau mencoba. Harus benar-benar panggilan dalam kehidupannya.

Demikian juga yang alami oleh nabi Yeremia, ketika Tuhan berfirman kepadanya. Tuhan berkata kepadanya bahwa ia telah ditakdirkan dan ditetapkan menjadi nabiNya.

Nabi adalah seorang pembawa pesan Allah kepada umat-umat Tuhan, bisa juga jurubicara Tuhan kepada umat-Nya. Kalau kita memperhatikan Yeremia 1:4-10 ini, sepertinya Yeremia belum siap dan menolak untuk menjadi hamba-Nya.

Dengan alasan berkata ia tidak pandai berbicara dan ia masih muda. Kisah ini juga pernah dilakukan oleh Musa ketika Tuhan berfirman kepada Musa, berbagai alasan Musa berkata kepada Tuhan, siapakah aku ini Tuhan, aku ini tidak pandai bicara (Kel.3:11; 4:10). Namun Tuhan tetap memberikan pengertian kepadanya sebab Ia akan selalu menyertai dirinya.

Yeremia menyadari tugas yang Tuhan berikan kepadanya, sangat berat dan agak sulit. Tentu ia telah mengetahui kisah nabi-nabi Allah sebelumnya yang diperlakukan tidak adil. Akibatnya ia tidak siap menjadi utusan Tuhan.

Namun Tuhan menjawab kepadanya di ayat 8 "jangan takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau".

Penyertaan Tuhan itu pasti, jangan anda takut ketika saudara menjadi utusan Tuhan atau menjadi hambanya Tuhan. Sebab Tuhan bersamamu yang selalu menyertai kehidupanmu.

Mungkin saat ini anda belum siap menjadi hambanya Tuhan karena berbagai faktor. Jangan jadikan itu alasan bagimu untuk tidak mau menjadi hambanya Tuhan. Jangan takut sebab Tuhan menyertai engkau dan melindungi engkau.

Memang agak berat menjadi hambanya Tuhan, memikirkan masa depanmu, memikirkan kehidupanmu kelak. Jangan kuatir dan gelisa hatimu sebab Tuhan menyertai engkau.

Sekianlah renungan Kristen tentang panggilan menjadi hambanya Tuhan. Semoga memberkati kehidupan saudara. Tuhan Yesus memberkati.


Posting Komentar

0 Komentar