Tema Khotbah: Hati-Hati Dengan Keputusanmu
Nast Khotbah: Kejadian 13:1-13
Keputusan yang baik tergantung sikap seseorang disaat ia memutuskan peristiwa, kejadian yang terjadi. Ia mampu mengambil kesimpulan yang terbaik. Dan faktor penyebab keputusan itu menjadi buruk ketika seseorang itu lebih mengutamakan perasaan daripada akal budi. Bisa juga jika lebih mengutamakan emosi dan mengambaikan hikmat. Bahkan keputusan itu bisa menjadi buruk ketika lebih bergantung keadaan, kondisi daripada menganalisa atau berpikir.
Bukan berarti tidak perlu menggunakan perasaan, emosi, untuk mengambil keputusan. Alangkah baiknya menggunakan akal budi yang Tuhan berikan sebagai utama mengambil keputusan.
Misalkan anda pergi ke suatu tempat, uang saudara tinggal 50 ribu lagi. Dan uang itu sangat berarti untuk saudara yaitu untuk beli bensi maupun beli makanan. Lalu tiba-tiba seseorang yang datang kepadamu yang begitu lapar sekali 1 minggu belum makan, loyo dan hampir-hampir mau pingsan. Dan saudara sangat kasihan dengan orang itu dan saudara juga baru dengar firman Tuhan atau membaca firman Tuhan tentang kasih yaitu menolong sesama. Sehingga saudara menjadi dilema dan sulit untuk memutuskan.
Bagaimana dimaksud mengambil keputusan yang benar di dalam kitab Kejadian 13:1-13?
Disaat kita membaca kebenaran firman Tuhan ini kita melihat Abraham, ia mengambil keputusan yang baik. Abraham ini rendah hati, ia memberi solusi yang baik, ia memberikan pilihan kepada Lot jika kamu ke kanan maka aku ke kiri dan jika aku ke kiri maka aku ke kanan.
Pada waktu saya masih kecil, saya sering mendengarkan khotbah ini. Para pendeta suka sekali mengkhotbah kejadian pasal 13 ini. Sebab Kejadian pasal 13 ini agak cocok untuk mengkhotbahkan orang-orang yang suka bertengkar karena tanah dan suka bertengkar gara-gara tanah warisan.
Yang menjadi konflik di daerah saya disaat pembagian tanah warisan. Selalu ada masalah karena tidak cocok dan tidak setuju. Sehingga kejadian pasal 13 sering dikhotbahkan, dan aplikasinya adalah saudara harus seperti Abraham ia memberikan keputusan yang baik dan ia rendah hati.
Namun ketika saya mengobservasi kembali atau menyelidiki kembali. Keputusan yang diberikan oleh Abram ini resikonya sangat besar dan berbahaya. Kenapa demikian? Adapa dengan keputusan Abram ? keputusannya agak kelihatan baik kok. Kok sampai dipermasalahkan?
Sebenarnya saudara. Keputusan yang diberikan oleh Abram ini sangat membahayakan nyawa dari Lot dan keluarga Lot maupun terhadap dirinya Abram dan keluargan dari Abram.
Sebab tanah yang dipilih oleh Lot anak dari saudara Abram itu adalah wilayah atau bagian dari kota Sodom dan gomora. Sebab orang-orang yang tinggal di kota Sodom dan gomora adalah orang-orang yang tidak takut akan Tuhan, suka melakukan kejahatan, yang biasa disebut sebagai orang Fasik. Bahkan kota Sodom dan gomora ini adalah kota yang akan segera di dimusnahkan oleh Tuhan. Jawabannya saudara bisa membacanya di pasal 19 bagaimana Tuhan memusnahkan kota Sodom dan Gomora. Disitu juga Lot berada disitu, untung ada Tuhan dan selalu ikut campur. Tuhan menolong Lot dan kedua anaknya.
Kedua, bagaimana jika Lot memilih tahan perjanjian yaitu tanah kanaan. Lalu bagaimana janji Allah kepada Abram mengenai tanah penjanjian. Jika Lot telah memilih tanah perjanjian? Apakah tanah perjanjian itu dibatalkan karena solusi yang diberikan oleh Abram salah?
Resiko lain jika Lot memilih tanah perjanjian dan Abram pergi ke daerah Sodom dan Gomora. Maka nyawa dari Abram juga teracam karena kota Sodom itu kota yang akan segera Allah dimusnahkan oleh Tuhan.
Demikian juga kehidupan kita saat ini, jangan sembrono, ceroboh, gegabah memberikan solusi maupun disaat memputuskan sesuatu pikirkan terlebih dahulu baru memutuskan.
Ada dua hal yang saya sampaikan kepada anda mengenai mengambil keputusan yang benar yaitu
1. Tanya Dulu Sama Tuhan
Saudaraku meminta pentunjuk kepada Tuhan adalah salah satu tindakan mengadalkan Tuhan. Orang yang mengadalkan Tuhan adalah apapun yang dia lakukan ia selalu berserah kepada Tuhan. dimana ia selalu mempercayakan Tuhan dalam kehidupannya. Apapun yang dia rencanakan ia selalu meminta hikmat dari Tuhan.
Nabi Yeremia mengatakan; orang yang mengadalkan Tuhan adalah orang yang diberkati oleh Tuhan. Tetapi orang tidak mengadalkan Tuhan dan lebih mengadalkan kekuatan manusia atau mengadalkan kekuatannya dirinya sendiri adalah orang yang terkutuk.
Dipasal 13 ini permasalah muncul kembali ketika Abram lupa bertanya kepada Tuhan terlebih dahulu. Disini Abram menggunakan kemampuanya sendiri untuk menyelesaikan masalah.
Yang perlu saudara ketahui terlebih dahulu, iman Abram dimulai pasal 12-13 ini imanya bagaikan titik-titik atau gari putus-putus. Artinya terkadang percaya dan terkadang kuatir dan ragu janji dan penyertaan Tuhan dalam kehidupannya. Namun karena Tuhan selalu datang kepada Abram dan selalu berfirman kepada Abram sehingga Abram pulih kembali.
Dipasal 13 ini adalah kesalahan kedua yang diulangi oleh Abram (tidak bertanya kepada Tuhan terlebih dahulu). Kesalahan pertamanya kita ia mengambil keputusan untuk mau berbohong kepada Firaun.
Ia mengatakan kepada Firaun Sara ini adalah saudaraku. Alasan yang digunakan oleh Abram ini disini agak logis juga ya. Tujuan supaya ia tidak dibunuh karena isterinya cantik. Sehingga ia terpaksa berbohong. Yang dibiasa kita dengar berbohong untuk kebaikan. Waktu saya masih remaja saya sering mendengarkan perkataan ini. Berbohong itu tidak apa-apa yang penting untuk kembaikan. Yang lebih anehnya mereka memakai firman Tuhan untuk mendukung argument mereka yaitu kisah Abram.
Ini keliru kalau seperti ini, menjadikan firman Tuhan untuk menutupi kejahatan. Memakai firman Tuhan untuk mendukung keinginan mereka. Tanpa memperhatikan historis dan konteks.
Kata dosen saya, ini pemerkosaan Alkitab. Memaksakan firman Tuhan membenarkan keinginan mereka. Mudahan-mudahan jemaat Tuhan tidak seperti itu ya.
Keputusan yang ambil oleh Abram berbohong sangat beresiko sekali. Bagaimana jika Tuhan tidak campur tangan dan menolong Abram, misalkan Tuhan membiarkan saja.
Kemukinan besar Abram tidak bisa berbuat apa-apa jika istrinya diambil oleh Firaun untuk dijadikan isteri. Firaun punya alasanya yang tepat dan logis jika Abram protes jika istrinya diambil Firaun. Firaun berkata; kamu katakan ini adekmu to, tidak apa-apa kalau saya jadikan jadi istri. Kamu akan menjadi abang impar saya. Lalu bagaimana dengan anak perjanjian itu jika Sara diapa apakan oleh Firaun?
Namun karena Tuhan itu setia terhadap janji-Nya, Ia selalu ikut campur untuk menolong Abram. Tuhan sendiri turun tangan untuk menolong Abram.
Ilustrasi:
Pada waktu saya masih di Nias, orang-orang Kristen di sana agak aneh. Punya Tuhan, tapi tidak bertanya kepada Tuhan. Malahan bertanya kepada yang lain. Kejadian ini pernah terjadi ketika saudara ayah saya kehilangan hp. Karena ia tidak tahu siapa yang mengambil hpnya. Ia bertanya kepada orang pintar. Orang pintar ini menyembutkan ciri-cirinya.
Ketika ia selesai bertanya yang menjadi sasarannya adalah saya. Secara tidak langsung ia menuduh saya mengambil hpnya padahal bukan saya yang mengambil. Pada waktu saya emosi karena saya dituduh.
Dari itu saya mengambil kesimpulan, diluar Tuhan kayaknya ada jawaban bahkan cepat ada jawaban tapi jawaban yang dia berikan bukan untuk menyelesaikan masalah melainkan menimbulkan masalah baru.
Di dalam Tuhan, jawaban itu agak lama dijawab dan selalu ada proses seperti Abram, walaupun itu lama jawabannya jelas dan pasti dan tidak mengecewakan.
Aplikasi
Pilihan itu ada ditangan saudara, bertanya kepada Tuhan atau memilih yang lain. Pesan saya apapun yang saudara rencanakan maupun pergumulan saudara mintalah jawaban dari Tuhan. Secara praktisnya minta arahan dan bimbingan hamba-hamba Tuhan. Bisa juga melalui bapak gembala saudara sebagai orang tua rohani anda.
2. Gunakan Akal Budi Yang Tuhah Berikan
Sebelum kita mengambil keputusan yang pertama tadi kita minta hikmat kepada Tuhan (bertanya kepada Tuhan terlebih dahulu) yaitu melalui doa. Yang kedua yaitu menggunakan akal budi kita sebagai utama untuk mengambil keputusan.
Misalkan kisah Salomo ketika ia mengambil keputusan pada waktu itu ada dua orang ibu datang kepadanya untuk di adili dan meminta keputusan. Kedua ibu ini sedang terjadi konflik karena masalah bayi yang hidup dan bayi yang mati (1 Raj.3:16-28).
Raja Salomo tidak terburu-buru mengambil keputusan, ia tidak terpengaruh keadaan yang terjadi melainkan ia menggunakan hikmat yang Tuhan berikan kepadanya. Dan hasilnya adalah ia memberikan keputusan yang benar. Sebab ia menganalisan permasalah yang terjadi baru ia memutuskan. Sehingga ia mengetahui anak yang hidup itu punya siapa dan anak yang mati milik siapa.
Darimana Salomo memiliki hikmat itu yaitu dari Tuhan. Sebelum Raja Salomo menjadi raja ia meminta satu hal kepada Tuhan yaitu hikmat. Ketika Tuhan memberikan ia hikmat ia menggunakan hikmatnya itu.
Demikian juga dengan kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan. Sebelum kita mengambil keputusan berpikir terlebih dahulu.
Disaat kita kembali memperhatikan kisah Abraham ini. Abram ini tidak menganalisa terlebih dahulu solusi yang dia berikan. Apakah ada dampaknya, apakah ada resikonya, apakah ada masalahnya jika saya berkata seperti ini. Hanya karena Tuhan, Abram bisa bebas dari masalah itu.
Bersyukurlah kepada Tuhan jika Tuhan itu selalu ikut campur dalam pergumulan saudara. Ketika saudara salah mengambil keputusan dan keputusan yang saudara berikan resikonya besar sekali. Hanya karena Tuhan mengasihi saudara bisa bebas dari masalah itu.
Baca Juga: Runungan Cara Mengelolah Keuangan
Disaat kita memperhatikan ayat 6 penyebab masalah itu muncul karena Negeri itu tidak cukup bagi mereka untuk memelihara ternak mereka. Apakah negeri kanaan adalah wilayah yang kecil? Apakah lebih kecil dari pulau Nias?
Saudara bisa lihat googel yang mendiami tanah kanaan sekarang ini terdiri Israel, dlll
Tanah kanaan itu tidak kecil tapi luas. Lalu bagaimana dengan ayat 6, itu sebabnya perlu perbandingan terjemahan. Saya kemarin bandingkan terjemahan lain mengatakan demikian;
Karena itu tanah di situ tidak cukup padang rumputnya untuk didiami mereka berdua, sebab ternak mereka terlalu banyak. (Gen 13:6 BIS).
Bukan negerinya yang tidak luas, melainkan di wilayah mereka tinggal itu padang rumputnya tidak cukup untuk ternak mereka berdua.
Karena kondisinya tidak mendukung sehingga Abram terburu-buru menyampaikan solusi. Kalau seperti itu Lot, jika kamu kirim maka aku akan ke kanan dan jika kamu mau kanan maka aku kekiri. Ia tidak menganalisa terlebih dahulu (asal ngomong) demikian juga Lot tanpa menyelidiki terlebih dahulu langsung memilih Lembah Yordan padahal lingkungan itu adalah kumpulan orang fasik yang akan segerah Tuhan musnahkan.
Keputusan Abram berikan sangat beresiko yaitu membahayakan nyawa anak saudaranya maupun tanah penjanjian itu.
Ilustrasi:
Ada sebuah kisah seorang ibu yang memijam uang dibank untuk dijadikan modal usaha. Ibu ini tidak menganalisa terlebih dahulu. Akibatnya ibu salah mengambil keputusan akhirnya bangkrut.
Aplikasi:
Demikian juga dengan kehidupan kita jika terburu mengambil keputusan tanpa memikirkan terlebih dahulu.
Apapun rencana saudara kedepan dan sebelum saudara putuskan analisa terlebih dahulu. Misalkan mau membeli tanah, apa resiko, apa masalahnya, apa tatangan, apa solusinya dan apakah ada untungnya. Mintalah pimpinan Roh Kudus supaya anda tidak salah mengambil keputusan.
Jangan seperti yang terjadi dikampung saya, ada orang asal beli tanah tanpa menganalisa terlebih dahulu. Pada akhirnya tanah yang dia beli bagaikan hutan karena ia tidak sanggup untuk mengurusnya.
Maupun anak-anak muda, jangan terburu mengambil keputusan. Misalkan dalam hubungan berpacaran dan memiliki tujuan mau nikah segerah. Pikirkan terlebih dahulu, bagaimana kehidupan saya kedepan jika saya memilih dia, bagaimana solusinya, apakah hubungan kami berkenan kepada Tuhan atau tidak.
Ingat saudara banyak anak-anak muda jatuh dan meninggalkan imanya hanya gara-gara salah memilih pasangan hidup. Hati-hati disaat anda mau mengambil keputusan mau membangun hubungan dengan dirinya. Pikirkan terlebih dahulu bukan perasaan yang paling ditonjolkan. Sebab salah mengambil keputusan bukan orang lain yang menanggu, saudara sendiri terlebih dahulu.
Sekialah Khotbah Kristen Untuk Kehidupan Sehari-hari yang menyentuh hati dan memberkati 2022-2023. Semoga melalui khotbah ini bisa digunakan sebagai bahan khotbah untuk kaum bapak, wanita, pemuda Kristen, remaja, dan seterusnya. Amin
0 Komentar