Khotbah Kristen tentang menjadi utusan Tuhan (Keluaran 3:10-13). Selamat datang di kumpulan renungan Kristen 2022-2023. Kiranya melalui khotbah renungan ini bisa bermanfaat bagi saudara dalam pelayanan di gereja, saat teduh, pelayanan pemuda, pelayanan remaja, pelayanan kaum bapak dan kaum ibu. Oleh sebab itu berikut ini renungan Kristen yang memberkati saudara:
Tema: Siap Menjadi Utusan Tuhan (Keluaran 3:10-13)
Ada sebuah buku yang saya baca dengan judul "semakin dibabat dan semakin merambat". Buku ini menceritakan sejarah kekristen sepanjang abad. Dimana orang-orang Kristen pada waktu semakin disiksa namun semakin berkembangnya kekristenan dimulai dari bagian Timur sana ke dunia Eropa hingga ke Asia.
Walaupun orang-orang Kristen pada waktu itu dianiaya, disiksa, diperbudak. Kekristenan itu semakin berkembang. Semuanya itu pekerjaan Roh Allah yang selalu bekerja. Demikian juga yang terjadi dalam Kitab Keluaran dimulai pasal 1-3. Umat-umat pilihan Tuhan itu diperbudak, dianiaya, disiksa, bahkan anak bayi laki-laki di lempar ke sungai Nil. Walaupun kondisi bangsa Israel pada waktu itu dalam keadaan kesusahan, penderitaan, kesengsaraan. Mereka semakin bertambah banyak sebab Tuhan yang menyertai kehidupan mereka.
Latar belakang kitab Keluaran pasal 3 ini yaitu bangsa Israel sedang diperbudak. Kesesaraan dan penderitaan mereka terdengar kepada Tuhan. Sehingga Tuhan menyuruh Musa untuk menjadi utusan-Nya atau menjadi perantara untuk menyampaikan firman Tuhan kepada Firaun agar ia mau membebaskan bangsa Israel.
Namun yang terjadi adalah Musa belum siap dan menolak perintah Tuhan. Ia berfokus dengan keadaan dirinya. Ia tidak berfokus kepada Sang pribadi yang menyertai dirinya.
"Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku orang Israel, keluar dari Mesir. Tetapi Musa berkata kepada Allah: siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?" Lalu firman-Nya; bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini" (Kel.3:10-12).
Apakah seperti itu juga dengan diri kita dihadapan Allah, selalu tidak siap untuk menjadi alatnya Tuhan. Dan berkata Tuhan saya belum bisa, saya tidak ada waktu, saya takut Tuhan. Hidup ini adalah kesempatan, hidup ini harus menjadi berkat.
Musa adalah manusia biasa bukan manusia super dan bukan manusia hebat. Namun yang membuat pelayanannya berhasil karena ada Tuhan yang menyertai kehidupannya. Demikian juga dengan kehidupan kita, walaupun kita tidak bisa kalau Tuhan yang campur tangan pasti akan bisa.
Saat ini begitu banyak orang-orang yang belum mendengarkan Injil Allah. Ambilah bagianmu untuk menjangkau mereka. Jangan anda berkata siapakah aku ini Tuhan, saya ini hanya manusia biasa. Jangan berfokus dengan keadaanmu, tapi pandanglah Tuhan yang menyertai kehidupanmu. Seperti Tuhan menyertai kehidupan Musa. Amin.
0 Komentar