Renungan Kristen Tentang KEBERHASILAN Yusuf - Kejadian 41

Tema: Keberhasilan Seseorang Hanya Kemurahan Tuhan
Nats : Kejadian 41

Syalom saudara..
Kisah Yusuf adalah kisah yang sangat menarik dan di sukai banyak orang. Bahkan begitu banyak hamba-hamba Tuhan menyampaikan kebenaran firman Tuhan. Sebab di dalam kisah ini menceritakan perjalan kehidupan anak muda yang hidupnya berkenan kepada Tuhan.

Belajar kisah Yusuf banyak hal yang kita pelajari dalam kehidupan kita dimulai ketaatannya, kesalehannya, kebaikannya, sikapnya, penderitaanya, dan keberhasilan. Di balik semuanya itu adalah kehendak Tuhan dalam kehidupannya.

Mazmur 37:23-24; Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya, apabila ia jatuh tidaklah sampai tergelatak sebab Tuhan menopang tangannya.

Ketika Yusuf mau dibunuh oleh saudara-saudaranya Tuhan menolongnya melalui Rubel hingga Tuhan membuat perjalannya berhasil sampai ditanah Mesir.

Di pasal 41 ini adalah jawaban dari rencana Tuhan dalam kehidupan Yusuf. Dimana dipasal 41 ini Yusuf berhasil menjawab arti mimpi Firaun hingga ia di angkat sebagai wakilnya. Di pasal 41 ini Yusuf dipermuliakan. Dulunya Yusuf harus di buang oleh saudara-saudaranya, difitnah, hingga dipenjara. Namun Tuhan itu tidak menutup mata, Tuhan membuat Yusuf berhasil.

Itu semua adalah anugerah Tuhan dalam kehidupan Yusuf. Tuhan memakai Yusuf untuk menolong saudara-saudaranya maupun orang-orang pada zaman itu. Sebab Tuhan mengetahui yang terjadi dimasa depan. Ada masa kelimpahan dan ada juga masa kesusahan. 

Yusuf ini adalah orang yang baik, takut akan Tuhan, tidak mau melakukan zinah, tidak mau tergoda dengan rayuan tante potifar. Kalau kita bandingkan Yehuda sangat jauh sekali. Yehuda adalah orang yang melakukan zinah, peranya tidak ada sama sekali. Sangat berbeda dengan kehidupan Yusuf.

Saya mau bertanya kepada ibu-ibu disini misalkan ada dua anak muda yang maut datang ke rumah ibu. Yang satunya kaya Yusuf (takut akan Tuhan, saleh, baik, berhasil dan kaya) dan yang satunya seperti Yehuda (hidupnya kacau, hidupanya sederhana, telah melakukan perzinahan). Kira-kira saudara pilih yang mana seperti Yusuf atau Yehuda.

Namun anehnya Tuhan memilih Yehuda bukan Yusuf. Padahal Yusuf itu adalah orang yang baik hati, jujur daripada Yehuda. Inilah yang dimaksud dengan kehendak Tuhan. Dari keturunan Yehuda muncul raja-raja yang Tuhan janjikan kepada Abraham. Di mulai dari Daud, Salomo, dan hingga munculnya Mesias yaitu Kristus (Raja Damai).

Melalui kisah Yusuf, kita juga mau belajar kehendak Tuhan. Perbuatan baik, kesalehan hidup, bukan sebagai tolak ukur kita layak dihadapannya. Kita bisa layak dihapannya, kita dipilih sebagai umat-Nya itu semuan anugerahnya.

Tuhan memakai siapa saja untuk melakukan kehendak-Nya. Seperti nyanyian suka-suka Mu Tuhan. 

Tuhan menaruh belas kasihannya, kemurahan hatinya tidak bergantung usahan manusia itu melainkan kehendak Tuhan (Roma 9:15-20).

Akhir-akhir ini ada beberapa orang Kristen yang haus akan kesalehan hidup. Ketika ia sudah bisa berpuasa beberapa hari merasa dirinya sudah hebat, ketika pengajaranya sudah bagus merasa dirinya sudah hebat, ketika ia sudah bisa memimpin pujian merasa dirinya sudah hebat. Ketika ia sudah membaca firman Tuhan 50 kali diulang-ulang sudah merasa dirinya sudah layak dihadapan Tuhan dan hidupnya sudah benar. Dan memandang orang lain tidak ada apa-apanya. 

Hal ini saya termui beberapa gereja, merasa dirinya berada diposisi ruang Maha Kudus dan gereja yang lain masih berada diluar.

Ketika ia berhasil dan suksen itu semua usaha saya karena hidup saya benar dihadapan Tuhan. Namun mengabaikan bahwa ia berhasil hanya karena anugerah Tuhan. Ketika orang lain lain gagal dan jatuh timbul penghakiman karena ia tidak takut akan Tuhan. Bandingkan dengan diri saya karena saya rajin kegereja, berdoa sehingga saya berhasil. Hati-hati kesombongan itu membuat anda menjadi jatuh. Hati-hati kesombongan itu muncul ketika anda diposisi atas.

Seperti kisah dalam Alkitab seorang hamba Tuhan yang terpelajar, rajin memberikan perpuluhan, hidupnya bukan pembunuh, bukan pencuri berbeda orang biasa yang satunya ini pemungut cukai, suka memeras harta orang, orang berdosa. Ketika mereka sama-sama pergi kebait Allah untuk berdoa. Yang Tuhan sukai adalah doa pemungut cukai.

Apakah seperti itu juga dengan kehidupan kita juga, merasa diri kita lebih benar dari orang lain. Kita semua adalah sama dimata Tuhan. Kita layak dihadapannya bukan karena kehebatan kita, kebaikan kita, namun karena kasih-Nya, kemurahan-Nya sehingga kita layak dihadapanya. Seperti kisah Yusuf dan Yehuda.

Kita bisa menjadi ciptaan baru di dalam Kristus bukan karena kesalehan hidup kita. Namun karena darah Yesus yang menyucikan hidup kita. 

Ketika saudara mempunyai kelebihan dari orang lain, jangan sampai ada kesombongan dalam diri kita. Misalkan pelayanan dalam gereja. 

Bahkan dalam kehidupan sehari-hari kita, disaat kita melihat orang lain hidupnya biasa-biasa saja. Jangan kita memandang orang itu rendah. Sebab kita tidak tahu rencana Tuhan dalam kehidupannya.

Yusuf adalah seorang anak muda yang biasa-biasa saja. Hanya seorang anak muda yang mengurus rumah tangga orang. Namun ia mempunyai Tuhan yang luar biasa. Kedaannya sebagai hamba menjadi tuan karena ia mempunyai  Tuhan yang luar biasa.

Saya ingin berkata kepada anda hari ini yang suka menghakimi orang, yang selalu memandang rendah status orang. Ingat bahwa kehidupan ini tidak menetap selalu di bawah dan di atas. Seperti kisah Yusuf ini dulunya ia hanya sebagai budak dan beberapa waktu kemudia ia menjadi penguasa di tanah Mesir. Dan beberapa puluh tahun kemudian keturunan Yusuf dan keturunan dari saudara-saudaranya menjadi budak dan tanah Mesir.

Hidup ini tidak menetap selalu diatas dan dibawah. Mungkin saat ini posisi anda di atas (dalam zonan nyaman) hati-hati hidup ini tidak berjalan mulus. Namun bagaimana respon saudara ketika Tuhan mengijinkan anda berada dalam posisi yang paling redah. Apakah anda tetap setiap kepada Tuhan atau tidak?

Ketika hari ini, saudara berada diposisi atas saat ini, tolonglah yang lemah. Kebaikanmu tidak akan hilang. Pasti disuatu saat di saat kamu susah ada juga orang lain yang menolong dirimu. 

Terimakasih telah berkunjung di renungan Kristen tentang keberhasilan Yusuf. Tuhan Yesus Memberkati..


Posting Komentar

0 Komentar