Tema Khotbah: Apa Yang Ditabur Itu Yang Dituai
Nats: Kejadian 30:1-43
Syalom saudaraku..
Pada kesempatakan ini kita kembali merenungkan firman Tuhan dalam Kitab Kejadian 30:1-43. Disaat kita memperhatikan dan mengobservasi teks ini kita menemukan kebenaran-kebenaran firman Tuhan mengenai kehidupan Yakub.
Melalui kisah kehidupan Yakub dapat menjadi nasehat dan pembejaran dalam kehidupan kita sebagai orang percaya. Yang menjadi pembelajaran dalam kehidupan kita dalam teks ini adalah apa yang ditabur itu yang dituai.
Kalau kita melihat dipasal sebelumnya, Yakub ini terkenal gayanya sebagai orang yang suka menipu orang. Hal ini kita bisa ketahui ketika ia menipu kakaknya sendiri yaitu Esau. Perbuatan yang dilakukan Yakub terhadap Esau yaitu pertama, Ia merebut hak kesulungan kakaknya. Kedua, Ia merebut juga berkat dari kakaknya sendiri.
Kalau kita memperhatikan kehidupan Yakub ini. Ia termasuk golongan orang pintar dan cerdik. Dimana ia bisa membodoh-bodohi kakaknya sendiri. Namun masalahnya adalah Ia tidak mengunakan kelebihannya tersebut untuk kebaikan, melainkan merugikan orang lain.
Akibat dari perbuatannya tersebut menimbulkan kepahitan terhadap kakaknya sendiri. Sehingga memicu emosi dan amarah dari Esau. Sehingga Esau menaruh dendam kepada Yakub karena Yakub merebut berkat dari ayahnya.
Padahal Tuhan telah berfirman sebelum ia lahir, bahwa ia akan tuan atas kakaknya sendiri. Namun Yakub tidak sabar untuk menanti berkat dari Tuhan. Ia menggunakan caranya sendiri sehingga kacau. Memang ia berhasil tetapi perbuatan yang dilakukan tersebut menimbulkan resiko yang besar.
Terkadang seperti itu dalam kehidupan sebagai orang percaya. Kita menggunakan cara kita sendiri untuk mendapatkan berkat padahal Tuhan itu telah mengatur berkat setiap orang. Kita menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Tujuannya untuk memperkaya diri sendiri dan hasilnya merugikan orang lain. Ingat saudara setiap perbuatan yang kita tabur ada dampaknya terhadap kita sendiri. Dimana apa yang kita tabur itu juga yang kita tuai. Seperti kisah kehidupan Yakub. Walaupun ia berhasil lari dari kakaknya dan Esau gagal membalas dendam terhadap dirinya.
Namun perbuatan yang dia lakukan selalu ada akibatnya. Pamanya sendiri yaitu Laban menipu Yakub bahkan Laban memanfaatkan Yakub untuk memperkaya dirinya sendiri. Laban menjanjikan kepada Yakub jika ia bekerja kepadanya selama 7 tahun ia akan memperoleh Rahel sebagai isterinya. Tetapi Laban mengikari janjinya kepada Yakub. Sehingga Yakub harus bekerja lagi selama 7 tahun lagi untuk mendapakan Rahel.
Walaupun Esau gagal untuk membalas dendam kepada Yakub. Namun Yakub tetap menerima resiko dari perbuatanya tersebut yaitu pamanya sendiri juga menipu dia. Setiap perbuatanya dilakukan pasti ada balasannya. Jika saudara melakukan kebaikan anda akan menerima balasanya yaitu kebaikan. Jika saudara melakukan kecurangan, kejahatan, penipuan orang pasti ada balasnya. Apa yang tabur itu juga yang saudara tuai.
Disaat kita memperhatikan kejadian pasal 30 ini terjadinya kekacauan dalam rumah tangga Yakub. Dimana istri dari Yakub yaitu Rahel menimbulkan kecemburuan terhadap kakanya yaitu Lea. Karena ia tidak bisa memiliki anak seperti kakaknya. Dipasal 30 ini kita bisa mengetahui tekanan yang berat dihadapi oleh Yakub untuk mengurus istrinya-istrinya maupun anak-anaknya. Maupun tanggu jawabnya terhadap Laban.
Di pasal-pasal selanjutnya ketika Yakub mau pulang ke negerinya, ada keraguan dan kekuatiran terhadap dirinya. Sebab ia takut terhadap kakaknya Esau, jangan-jangan jika saya pulang bisa Esau membunuh saya. Padahal Esau sendiri telah melupakan kesalahan Yakub adiknya. Namun rasa bersalah itu selalu menghantui dirinya.
Melalui renungan ini setiap perbuatanya yang dilakukan selalu ada balasannya. Jika saudara menambur kejahatan, kecurangan, kelicikan, penipuan siap-siap saudara menerimannya. Jika saudara suka menyakiti hati orang, suka melukai perasaan orang, siap-siap juga untuk dilukai dan disakiti. Jika saudara suka menghakimi orang, suka meremehkan orang siap-siap untuk dihakimi dan dipandang rendah. Prinsipnya sangat sederhana apa yang ditabur itu yang dituai.
Misalkan anda berbicara dengan orang pendiam maka saudara juga ikut diam. Tetapi ketika saudara bergaul dengan orang yang ribut maka saudara juga ikut ribut. Misalkan saya mengajak saudara berbicara pasti saudara meresponya. Jika saya menghina saudara, mengatakan kata-kata kotor kepada saudara pasti saudara juga terpengaruh yaitu marah dan emosi. Demikian juga dengan setiap perbuatan kita saudara. Jika saudara melakukan kebaikan maka anda mendapatkan balasnya adalah kebaikan. Pilihan yang terbaik saudara lakukanlah kebaikan. Taburlah kebaikan sebanyak-banyaknya sebab itu yang anda tuai kedepan. Amin..
Sekianlah Khotbah Kristen singkat terbaik terbaik tentang kehidupan. Kiranya melalui khotbah Kristen ini memberkati saudara. Tuhan Yesus Kristus memberkati amin..
0 Komentar