Wahyu 11 - Saksi Allah
Syalom saudaraku..
Berdasarkan Wahyu 11 ini kita akan menemukan kebenaran-kebenaran firman Tuhan yang ditunjukkan kepada Yohanes melalui penglihatan yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Ketika kita membaca Wahyu 11 ini maka mata kita dan pikiran tertuju kepada dua saksi Allah tersebut.
Tentu disaat membaca kitab Wahyu 11 ini akan timbul suatu pertanyaan dalam hati kita siapa ke dua saksi Allah itu?
Sebelum saya memberitahukan kepada saudara siapa ke dua saksi tersebut. Terlebih dahulu yang harus kita pahami bahwa Pasal 11 ini merupakan bagian dari masa tribulasi (masa kesusahan, penderitaan yang terjadi dibumi) yang biasa disebut hari Tuhan.
Tentu kalau kita menafsirkan kita Wahyu ini kita harus menafsirkan secara komprehensif pandangan PL dan PB sebab kitab Wahyu ini bersifat nubuatan. Untuk memudahkan kita mari kita bandingkan dari perkataan Tuhan Yesus sendiri di Kitab Injil Matius 24; sebelum kedatang Anak Manusia itu akan terjadi kesusahan di bumi dimana ada peperangan, ada kematian, ada kelaparan. Lebih khususnya di Matius 24:21 Tuhan Yesus sendiri berkata akan terjadi siksaan yang berat dan dasyat. Yang menariknya lagi penderitaan itu belum pernah terjadi dan tidak akan terjadi lagi. Baru kita bandingkan di Wahyu 6 dan pasal-pasal berikutnya kita menemukan kebenaran firman Tuhan mengenai kondisi dunia yang sangat kacau dimana ada kekecauan dibumi, ada peperangan, ada kematian, ada kelaparan, ada penyakit sampar sehingga menewaskan seperempat penduduk bumi. Jika kita dibandingkan di kasus corono, masih belum menewaskan seperempat penduduk bumi.
Karena begitu dasyat hari Tuhan itu, sehingga pada waktu itu orang-orang ingin mati karena mereka tidak tahan dari siksaan. Sehingga Wahyu 6:10 mereka berkata berapa lama lagi akan berakhir penghakiman dibumi. Bahkan di ayat selanjutnya ayat 17 berkata siapakah yang akan bertahan??? Bahkan dikatakan lagi dipasal 8:13 celaka,celakahla mereka yang diam dibumi. Sebab pada masa itu masa penderitaan yang begitu dasyat dan belum pernah terjadi dan tidak akan terjadi lagi.
Namun anehnya semakin Tuhan menghukum mereka malahan mereka menyembah berhalal dan tetap berpegang dengan kayakinan mereka (Wahyu 9:20-21).
Sehingga Allah mengutus ke dua saksinya itu untuk bernubuat dan memperingati mereka untuk bertobat. Ke dua saksi itu juga mempunyai kekuatan untuk mengeluarkan api dan seterusnya.
Untuk mengetahui siapa saksi itu mari kita membuka Alkitab kita Malekhi 4:5 disini sangat jelas sekali bahwa Tuhan mengutus nabi Elia pada waktu hari Tuhan yang besar dan dasyat itu (bandingkan perkataan Yesus Matius24).
Namun yang satunya siapa lagi? Ada yang berkata yang satunya itu adalah Musa dan ada juga yang berkata Henokh. Jika Musa maka tidak mungkin karena Musa sudah mati dan tidak mungkin ia mati dua kali. Jadi saya lebih setuju ke dua saksi itu adalah Elia dan Henokh karena mereka belum mati.
Dan ada juga yang berkata lagi saudara, ke-dua saksi itu adalag gereja atau jemaat Tuhan. Jika itu gereja, tidak pas dan tidak tepat karena dipasal sebelumnya dan sesudahnya tidak berbicara lagi gereja atau ke 7 jemaat itu. Melainkan berbicara penglihatan yang terjadi pada masa yang akan datang dimana sebelum kedatangan Kristus kedua kali diawali kesusahan dibumi atau dibiasa disebut dalam Yeremia 30 kesusahan bagi Yakub.
Tujuan Allah murka dan menginjikan kondisi dunia kacau pada saat itu yaitu untuk mempersiapkan mereka kedatang Mesias dan sekaligus memberikan kesempatan kepada umat manusia masih belum percaya kepada Kristus untuk bertobat.
Yang menjadi penerapan bagi kita saat ini adalah Tuhan itu tidak terbatas untuk menjangkau umat manusia untuk bertobat dan kembali kepada-Nya.
Seperti yang terjadi di pasal 11 ini, Tuhan mengutus ke dua saksinya untuk memperingati orang berdosa untuk bertobat bahkan diayat selanjutnya Tuhan menginjikan ke dua saksi itu mati dan banyak orang melihatnya. Di sini kita melihat lagi tujuan Allah yang luar biasa, Ia menunjukkan kuasa-Nya kepada umat manusia yang belum percaya kepada-Nya. Dimana kedua saksi itu hidup kembali dan naik kembali dilangit.
Saudaraku, Tuhan itu tidak terbatas untuk membuat seseorang itu bertobat. Tuhan itu mempunyai berbagai cara untuk menyadarkan seseorang itu untuk bertobat bisa melalui firmanya, melalui mimpi, kecelakaan atau melalui pengkuman yang Dia berikan.
Intinya cukuplah melalui firman Tuhan yang sampaikan hamba-Nya untuk memperingati kita untuk bertobat dan jangan sampai Tuhan yang bertindak. Amin..
0 Komentar