Renungan: Yohanes 14:1-14
Syalom sahabatku di dalam Tuhan, kali saya berbagi renungan firman Tuhan mengenai "Percayalah Kepada Yesus Sebagai Pribadi Allah". Renungan ini bagi kita sebagai orang Kristen hal yang biasa. Namun non-Kristen bukan hal biasa melainkan sesuatu yang bertentangan dengan iman mereka.
Bagi mereka secara terang-terangan menolak Yesus sebagai pribadi Allah yang kedua. Mengapa demikian karena mereka tidak percaya Yesus adalah Tuhan. Sebab mereka menilai Yesus dari sudut pandang manusiawi yang terbatas.
Kali ini kita akan belajar dalam Alkitab bagaimana itu percaya kepada Yesus sebagai pribadi Allah yang dikatakan oleh Yesus sendiri kepada murid-murid-Nya pada saat itu. Ada tiga hal yang kita pelajari mengenai "Percayalah Kepada Yesus Sebagai Pribadi Allah" yaitu sebagai berikut ini:
1. Hatinya Tidak Gelisa (ay.1-4)
Percaya kepada Yesus adalah percaya dalam hati, pikiran, dan tindakan. Percaya kepada Yesus bukan dengan gelisa, takut, kuatir, dan terpaksa. Percaya kepada Yesus adalah hidup penuh berpengharapan di dalam Dia.
Pada ayat pertama ini Yesus berkata kepada murid-murid-Nya "janganlah gelisa hatimu". Tentu sebagai pribadi Allah, pasti Ia mengetahui pikiran dan perasaan murid-murid-Nya yang sedang gelisa. Penyebab hati murid-murid-Nya gelisa yaitu tidak lama lagi mereka bersama-sama dengan Yesus. Karena pada pasal sebelumnya yaitu 13, Yesus menyampaikan keberadaan-Nya di dunia ini tidak lama lagi. Lebih jelas 13:33 "Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu…".
Dalam Kondisi seperti ini, Yesus menyampaikan suatu kabar baik kepada mereka yaitu Ia pergi ke surga dan meninggalkan murid-murid-Nya di bumi untuk menyediakan tempat bagi mereka dan untuk kita semua. Sebab di rumah Bapa di surga banyak tempat tinggal untuk kita semua.
Inilah sukacita dan pengharapan kita sebagai orang percaya. Mengikut Yesus dan percaya kepada Yesus tidak sia-sia sebab hanya di dalam Yesus ada kepastian kehidupan di surga dan keselamatan yang pasti.
Dan Ia berkata lagi; dimana Ia berada di situ juga kita berada. Inilah jaminan yang disampaikan oleh Yesus kepada kita saat ini. Mengikut Yesus tidak sia-sia sebab kepastian itu hanya di dalam Yesus. Karena Yesus itu sendiri adalah pribadi Allah, sekaligus pemilik kerajaan sorga. Jangan gara-gara hatimu gelisa dan kuatir, sobatku meninggal Yesus. Melainkan disaat sobatku mengalami hatimu gelisa hanya satu solusinya yaitu datang dan percaya kepada Yesus, Ia mampu menolong saudara.
2. Percaya Yesus Sebagai Jalan Kebenaran (ay.5-7)
Pada ayat ke-5 ini Tomas dengan polos berkata kepada Yesus "kami tidak tahu kemana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan kesitu". Padahal Yesus sudah berkata kepada mereka sebelumnya, Ia pergi ke rumah Bapa-Nya di surga.
Ketika saya membaca firman Tuhan ini, membuat saya ketawa, kok sampai segitunya Tomas berkata demikian. Padahal Yesus sudah berkata kepada mereka Ia pergi ke rumah Bapa-Nya di sorga. Entah kemana hati dan pikiran Tomas disaat Yesus berbicara. Terkadang sifat Tomas ini masih di warisi jemaat-jemaat Tuhan pada masa kini. Disaat firman Tuhan disampaikan entah kemana hati dan pikirannya, tapi ia hadir pada waktu penyampaian firman Tuhan namun ia ngak paham-paham karena hatinya tidak fokus.
Ketika Tomas selesai bertanya, Yesus menjawa yaitu "Aku jalan, kebenaran dan hidup..." Ini sangat jelas sekali bagi kita yang percaya kepada Yesus. Satu-satu jalan menuju ke surga dan jalan keselamatan itu yaitu hanya melalui Yesus dan tidak ada yang lain. Sebab Yesus adalah pemilik surga itu sendiri.
Bagaimanapun godaan dunia saat ini untuk mengajak kita meninggalkan Yesus. Iman kita harus tetap kokoh dan tak tergoyangkan karena hanya Yesus satu-satu jalan keselamatan itu. Sebab luar Yesus tidak ada keselamatan melainkan diluar Yesus hanya kebinasaan yaitu maut yang sedang menanti orang-orang fasik dan orang yang tidak percaya kepada-Nya.
3. Percaya Yesus dan Bapa adalah satu (ay.8-14)
Di ayat ke-8 ini Filipus berkata kepada Yesus; "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami". Ketika Yesus mendengar perkataan murid-Nya ini sangat mengecewakan padahal telah sekian lama mereka bersama-sama dengan Yesus. Pengenalan mereka terhadap diri-Nya sangat kurang sekali.
Akhirnya Yesus berkata; "tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku…". Entah bagaimana perasaan Yesus pada saat itu melihat kualitas kerohanian murid-murid-Nya. Sampai Ia berkata sekali lagi; "Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku". Yesus memohon kepada murid-murid-Nya untuk percaya kepada-Nya. Minimal mereka percaya apa yang Dia kerjakan selama ini.
Padahal sebelumnyaYesus sudah berkata kepada mereka bahwa Dia dan Bapa adalah satu (Yohanes 10:23). Bahkan Yesus telah menunjukkan berbagai-bagai mujizat dan Yesus telah mendidik mereka kebenaran firman Tuhan. Namun hasilnya mereka tidak percaya kepada-Nya di mana ada keraguan di dalam diri mereka. Sampai-sampai Yesus memohon kepada mereka untuk percaya kepada-Nya.
Melalui kebenaran firman Tuhan kita mengetahui, pengenalan kita akan Kristus tidak ditentukan lamanya kita menjadi orang Kristen, status kita sebagai Pendeta, dan anak teologi. Sebab bukan itulah yang menjadi tolak ukur bagi kita telah mengenal Yesus dalam hidup kita, namun itu semua hanya sebagai sarana bagi untuk mengenal Yesus. Namun pengenal yang baik akan pribadi Yesus dalam hidup kita yaitu kita mencintai diri-Nya melalui kita melakukan firman-Nya. Amin…
0 Komentar