Mazmur 139:7-13 - Allah Yang Mahahadir

Renungan: Allah Yang Mahahadir (2021-2022).

Selamat datang direnungan Kristen, kali ini kita akan membahas mengenai Allah yang Mahahadir dalam kitab Mazmur 139:7-13. Kalau kita melihat berita di media sosial saat ini sangat begitu cepat tersampaikan suatu informasi. Misalkan kasus pembunuhan 10 orang, maka informasi itu telah diketahui oleh semua orang melalui TV, Hp, Koran dan lain-lain. Namun jangkau informasi itu hanya diketahui oleh orang-orang yang memiliki TV, HP, dan yang ada kouta internet. Bagi orang-orang tidak memilikinya tidak akan dapat mengetahuinya. Apalagi jika disuatu tempat atau daerah itu kondisi internetnya tidak bagus maka informasi itu tidak akan tersampaikan. Tetapi keberadaan Tuhan disegalah tempat tidak akan terbatas. Dimana pun kita berada Ia mampu menjangkau kita semua dengan sekaligus sesuai dengan kehendak-Nya, sebab Ia tidak terikat oleh keadaan apapun karena Dia adalah Allah yang Mahahadir.

Dengan demikian seperti apakah Allah yang Mahahadir yang disampaikan  dalam Kitab Mazmur 139:7-13?

Adapun kebenaran firman Tuhan yang menjelaskan Allah Mahahadir dalam Kitab Mazmur ini yaitu sebagai berikut ini:

1. Ia Ada Dalam Segala Tempat

Raja Daud mengenal Tuhan dalam hidup-Nya karena Tuhan telah menyatakan diri-Nya kepada raja Daud. Pengenalan raja Daud akan Tuhan itu semua karena kasih karunia Tuhan dalam hidupnya. Ia menyadari bahwa Allah itu Mahahadir karena penyataan Allah kepada-nya. Ia berkata: "kemanakah aku dapat menjauhi Roh Mu". Ia tidak bisa lari dihadapan Tuhan atau meninggal Tuhan sebab Tuhan ada disegala tempat yang Dia kehendaki.

Walaupun raja Daud pergi kelangit Tuhan mampu menjangkau diri-nya, walaupun ia berada di dunia orang mati (Bahasa Ibrani: Sheol) Tuhan juga ada disana.  Bagi Tuhan tidak ada satu pun yang bisa mengatasi diri-Nya, bahkan yang membuat Ia terikat. Sebab Ia adalah pribadi yang ada sendiri-Nya tanpa pengaruh apapun.

Melalui firman Tuhan ini kita bisa mengetahui bahwa Allah itu sempurna. Kesempurnaan-Nya bukan karena pengaruh tertentu, namun karena Ia benar-benar sempurna. Sehingga dimana pun raja Daud berada Tuhan juga ada disitu. Bukan berarti Tuhan hanya mampu menjangkau raja Daud, namun semua orang Tuhan mampu hadir dengan segaligus walaupun tempatnya berbeda-beda.

Ada satu kisah yang lucu dalam Alkitab yang ingin melarikan diri dihadapan Tuhah. Tentu saudara tahu itu yaitu Yunus. Kemanapun Yunus pergi untuk menjauhi Tuhan dan tidak mau mendengarkan panggilannya, Tuhan mempunyai berbagai cara untuk membuat Yunus taat kepada-Nya. Tindakan Tuhan terhadap Yunus untuk membuat ia sadar yaitu Tuhan mengizinkan ia berada diperut ikan.

Demikian juga dengan kehidupan kita saat ini, disaat kita nakal dan tidak mau taat kepada Tuhan. Suka melakukan keinginan sendiri misalkan kita berkata: suka-suka guelah, mau saya sendirilah. Saya utamakan dulu pekerjaan saya baru Tuhan, saya sukses dulu baru melayani Tuhan. Ah..panggilah Tuhan itu tidak akan pergi kok….nanti kalau umur saya sudah agak dewasa baru mau bersaksi dan melayani Tuhan.

Namun raja Duad berbeda, Ia menggunakan waktu yang ada untuk mengenal Tuhan dalam hidupnya. Ia menggunakan waktu yang ada untuk memberikan yang terbaik kepada Tuhan. Walaupun kekuasaan yang ia miliki adalah salah satu kebanggaan, tetapi ia menyadari itu semua karena anungrah Tuhan dalam hidupnya. Hidupnya selalu tertuju dan bergantu akan kehendak Tuhan dalam hidupnya.


2. Ia Tidak Dibatasi Oleh Waktu

Melalui kebenaran firman Tuhan ini kita mengetahui bagaimana itu Allah yang Mahahadir yaitu tidak dibatasi oleh waktu.  Raja Daud berkata: "kemanakah aku dapat menjauhi Roh Mu". Karena Tuhan itu ada disegala tempat. Tuhan bisa berada disegala tempat karena Tuhan itu tidak dibatasi oleh ruang waktu. Sebab Tuhan itu tidak terbatas yang artinya bahwa Allah itu tidak terikat dan tak terbatas.  Ia tidak mungkin dibatasi oleh alam semesta atau  batas-batas ruang waktu.  Tetapi itu tidak berarti Ia entah bagaimana terpencar-pencar melalui alam semesta, sebagian di sini dan sebagian disana. Ketidakterbatasan Allah harus dipahami sebagai intensif bukan ekstensif.

Bila kita merenungkan lebih lagi perkataan raja Daud kemanakah aku dapat menjauhi Roh Mu. Ini sesuatu hal yang begitu menarik mengenai Roh Allah yang berada di dalam dirinya. Ini sudah begitu jelas bahwa orang yang telah dikuasi oleh Roh Allah, maka Roh itu yang akan berkuasa dalam hidupnya dan ia tidak akan bisa menjauhi Roh itu. 

Namun jika kita melihat dari sudut pandang Perjanjian Baru, Roh Allah itu berdiam dalam diri orang percaya. Yang artinya Roh Kudus itu tetap berada di dalam diri orang percaya (1 Kor. 3:16; 6:19). Berbeda dari sudut pandang PL yaitu tidak menetap seperti kisah Saul.  Namun hal yang ingin saya sampaikan kepada anda yaitu terkadang kita kurang ajar di hadapan Tuhan, kita menyadari bahwa Tuhan itu Mahahadir dan Roh Tuhan itu adalah dalam diri kita. Namun rasa hormat dari kita tidak ada sama sekali. Kita sering melakukan dosa, padahal Tuhan ada disitu, kita sering lebih mengutamakan keinginan daging kita, padahal Roh Kudus telah berdiam di dalam diri kita. Namun firman Tuhan berkata janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah yang telah memeteraikan kamu…(Ef. 4:30). Amin.. 

Baca Selanjutnya.. 


Posting Komentar

0 Komentar