Matius 5:43-44 - Pengajaran Tuhan Yesus Tentang Kasih

Matius 5:43-44

Syalom saudaraku…
Kalau berbicara mengenai kasih yang di ajarkan oleh Alkitab sangat berlebihan sekali dalam sudut pandang orang berdosa. Tetapi dalam sudut pandang orang beriman, kasih yang ajarkan  oleh Alkitab sangat sungguh ajaib. Sebab  kasih yang di ajarkan dalam Alkitab sangat berbeda yang ajarkan oleh dunia ini.  Misalkan dalam kehidupan sehari-hari mengenai kasih terhadap pasangan hidup. Alkitab mengajarkan kita harus mengasihi pasangan hidup kita seumur hidup kita. Namun pada kesempatan ini saya tidak menjelaskan hal itu.

Oleh sebab itu bagaimana yang dimaksud "Pengajaran Tuhan Yesus Tentang Kasih" dalam Matius 5:43-44

Kamu telah mendengarkan firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

Berdasarkan ayat firman Tuhan di atas adapun kebenaran firman Tuhan yang kita peroleh yaitu sebagai berikut:

1. Kasihilah Musuh mu

Dalam kehidupan sehari-hari saja untuk berkawan kepada orang kita tidak sukai sangat sulit sekali. Terlebih-lebih lagi untuk mengasihi musuh kita.

Ketika kita membaca ayat firman Tuhan ini  mengenai  "Kasihilah musuh mu".  Ayat firman Tuhan ini adalah bagian khotbah dari Tuhan Yesus. Khotbah Tuhan Yesus mengenai "kasihilah musuh mu" merupakan bagian topik pembahasan Tuhan Yesus mengenai 'ajaran Tuhan Yesus dan hukum-hukum Taurat' (ay.17-20).  Di mana Tuhan Yesus memulai meluruskan kesalahpahaman orang Yahudi tentang diri-Nya. Dia berkata Aku datang bukan untuk meniadakan Hukum Taurat. Tetapi Tuhan Yesus datang yaitu untuk menggenapi Hukum Taurat.

Ketika Tuhan Yesus selesai meluruskan kesalahpahaman orang Yahudi tentang diri-Nya. Baru Tuhan Yesus menjelaskan perbandingan ajaran-Nya dengan ajaran nenek moyang Yahudi. Misalkan ayat 21, di situ dikatakan jangan membunuh, jika engkau membunuh akan di hukum. Tetapi Tuhan Yesus berkata ketika seseorang itu marah maka ia akan di hukum.

Demikian juga dengan ayat 43-44 mengenai kasihlah musuhmu. Di mana Tuhan Yesus menjelaskan maksud mengasihi sesama. Di mana mengasihi sesama itu bukan hanya kepada orang-orang berkawan dengan kita. Melainkan mengasihi sesama itu adalah harus bisa mengasihi orang-orang yang benci dengan kita. Sehingga Tuhan berkata: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

Misalkan kisah Daud dan Saul. Daud adalah seorang tokoh Alkitab tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Walaupun Saul berulang kali mau membunuh Daud. Tetapi yang dilakukan oleh Daud ia tidak membalas melainkan Ia tetap mengasihi Saul.

Demikian juga dengan kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan. Bila ada orang yang benci dengan kita janganlah kita membalas dengan kebencian. Melainkan balaslah dengan kasih yang diajarkan Tuhan Yesus kepada mu.


2. Berdoalah Kepada Mereka

Dalam kehidupan sehari-sehari disaat kita sedang konflik dengan sesama kita. Pasti kita sangat sulit sekali untuk berdoa kepada Tuhan. Apalagi mendoakan musuh kita agar ia menjadi kawan kita.

Melainkan Tuhan Yesus berkata: berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

Walaupun itu sulit untuk mengasihi orang-orang yang benci dengan diri kita. Namun firman Tuhan berkata kasihilah musuhmu dan doakanlah bagi orang - orang yang membenci kamu. Kalau kita melihat sejarah orang Yahudi pada masa Tuhan Yesus. Orang-orang Yahudi pada saat itu dalam kondisi yang tidak baik. Sebab mereka sedang di jajah oleh bangsa Romawi. Namun Tuhan Yesus tetap berkata "berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu".

Di sini benar-benar Tuhan Yesus mengajarkan umat-Nya mengenai kasih yang sesungguhnya. Di mana kasih itu adalah saling mengampuni, kasih itu saling mendoakan dan kasih itu saling mendukung satu sama lain. Walaupun dari pihak kedua tidak setuju namun kita harus tetap mengasihi dirinya seperti Tuhan mengasihi kita.




Posting Komentar

0 Komentar