Jangan kamu menghakimi, supaya kamu jangan dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engku ketahui? bagaimana engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dimatamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu (Matius 7:1-5).
Baca Juga: Renungan Penghiburan Yang Berdukacita
Syalom saudaraku, tentu bagi saudara tidak heran lagi topik mengenai hal menghakimi sebab sering di khotbahkan oleh pendeta. Hal menghakimi bagian dari khotbah Tuhan Yesus di atas bukit. Oleh sebab itu ada beberapa hal alasan mengapa kita tidak boleh menghakimi yaitu sebagai berikut:
1. Supaya Kita Jangan Di hakimi
Alasan Tuhan
Yesus melarang kita jangan menghakimi yaitu supaya kita jangan dihakimi. Jika
anda mau dihakimi oleh orang lain silakan anda menghakimi terlebih dahulu. Namun jika anda tidak mau dihakimi maka
janganlah menghakimi.
Hal ini juga saya alami ketika saya menghakimi orang lain. Saya katakan kepadanya kenapa kamu main hp terus dan kamu tidak mau belajar. Kamu ini tidak menggunakan waktumu dengan baik.
Dia menjawab: saya lagi mencari tugas-tugas saya di
internet. Kamu ini terus menghakimi orang lain padahal kamu sendiri main hp
juga.
Demikian juga
dengan kehidupan kita kalau kita menghakimi orang lain, akibatnya kita akan
dihakimi. Ingat bahwa menegur orang lain dan menghakimi hampir sama.
Bedanya menegur
dan menghakimi yaitu menegur adalah menyatakan suatu nasehat kepada orang lain
untuk mengajak untuk tidak melakukan hal itu dengan nada yang lembut dan
memposisikan dirinya sebagai teladan. Sedangkan menghakimi adalah menyatakan
seseorang tersebut salah tanpa memastikan dia salah atau tidak dan tanpa
mempedulikan berbagai alasan.
2. Koreksi Dirimu Sendiri Baru Orang Lain
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engku ketahui? bagaimana engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dimatamu, padahal ada balok di dalam matamu.
Benar bahwa kita ini tidak layak untuk menghakimi orang lain karena kita juga lebih besar dosa kita daripada orang yang kita hakimi. Perkataan Tuhan Yesus ini saya teringat ketika orang Farisi membawa perempuan berzinah kepada Yesus. Dan Yesus tahu apa yang mereka pikirkan yaitu untuk mencobai diri-Nya. Yesus berkata: jika kamu tidak berbuat dosa silakan anda terlebih dahulu melempari dia batu. Dan ternyata orang Farisi tersebut itu pergi karena mereka menyadari mereka juga berdosa.
Jika anda tidak
merasa tidak berdosa silakan anda menghakimi. Namun jika anda menyadari bahwa
anda masih berdosa dan masih banyak kekurangan jangalah menghakimi. Firman
Tuhan ini mengajak kita orang percaya pada masa kini supaya jangan kita
menghakimi sesama kita. Sebelum anda menyampaikan sesuatu kepada temanmu,
saudaramu atau sahabatmu terlebih dahulu anda harus berpikir atau merenungkan
terlebih dahulu apakah perkataan saya ini menghakimi atau tidak. Tujuan Tuhan
Yesus melarang kita jangan menghakimi adalah supaya relasi atau hubungan kita
kepada sesama tidak rusak. TYM..
0 Komentar