Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian (2 Korintus 5:16).
Ketika
kita membaca ayat firman Tuhan ini memberikan kita suatu pengertian bahwa, "sembelumnya"
para rasul menilai seseorang dengan ukuran manusia. Hal ini bisa kita ketahui
ada kata "kami" yang menunjukan kata "jamak". Dan ada kata "pernah"
berarti telah melakukan sebelumnya.
Hal
ini dapat dibandingkan ketika kita membaca kehidupan murid-murid Tuhan Yesus di
kitab Injil. Ternyata mereka dulunya menilai Yesus Kristus datang ke dunia ini
hanya kepada mereka untuk menjadi raja mereka. Bahkan mereka berpikir
kedatangan Kristus ke dunia ini adalah untuk membebaskan mereka dari penjajahan
Romawi.
Namun
kita tahu bahwa kedatangan Kristus ke dunia ini adalah untuk semua manusia.
Supaya manusia memperoleh hidup yang kekal dan kebahagiaan bersama dengan
Kristus.
Paulus
mengakui bahwa ia "pernah" menilai Kristus dengan ukuran manusia.
Penilai ukuran manusia membuat ia salah menilai Kristus dapat dibandingkan
Kisah Para Rasul sebelum ia bertobat ia menilai Kristus sebagai penyesat bagi
orang Yahudi.
Setelah
ini bertobat ia baru tahu dan mengerti bahwa Yesus benar-benar Allah. sehingga
ia berkata "dan jika kami pernah
menilai Kristus dengan ukuran manusia sekarang kami tidak lagi menilai-Nya
demikian.
Terkadang
kita seperti itu juga di saat kita menilai sesama kita dengan ukuran manusia.
Sehingga kita salah menilai kehidupanya, sifatnya, karakternya, dan gayanya.
Akibatnya kita benci kepadanya dan menjauhi dirinya.
Tidak
menuntun kemukinan anda memakai ukuran manusia untuk menilai Kristus dalam
kehidupanmu. Dimana anda berpikir "Kristus telah menebus diri saya pasti
saya selamat". Jadi saya bisa sering berbuat dosa misalkan: Korupsi,
selingkuh, masturbasi, berbohong dan lain-lain. Pasti disaat saya berdoa pasti dosa saya di ampuni.
Firman
Tuhan mengatakan kepada kita di Ibrani 10 menjelaskan kepada kita bahwa
"tidak ada korban penghapus dosa
lagi". Dan kita tahu bahwa Allah kita adalah Allah yang Mahatahu
yang mengetahui siapa kita bahkan yang ada di dalam pikiran kita. Dan Allah itu
tidak bisa dibohongi dengan perkataan dan pikiran kita.
Jika
kita berpikir seperti itu saudarah masih ciptaan lama bukan ciptaan baru. Sebab
ciptaan baru adalah kehidupan lamanya telah berlalu dan sesungguhnya kehidupan
baru yang di gunakan.
Firman
Tuhan pada saat ini mengajak kita untuk berpikir seperti Kristus bukan seperti
pikiran manusia berdosa. Dan dimanapun anda berada saat ini ayo berpikirlah
seperti Kristus sebelum menilai dan bertindak. TYM....
0 Komentar