Ayat 1
Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh Tuhan kita, Yesus Kristus.
Tafsiran: Ayat ini secara jelas rasul Paulus menuliskan kepada kita bahwa orang itu bisa memperoleh suatu kebenaran hanya oleh iman. Rasul Paulus telah memberikan suatu contoh bagi kita di pasal 4 tentang Abraham. Ia bisa memperoleh suatu kebenaran dan Allah berkenan kepada Abraham karena ia percaya kepada Allah. Walaupun Abraham dalam keadaan susah dan kondisi tidak memungkinkan, Namun Abraham tetap percaya kepada Allah. Demikian juga kehidupan kita saat ini bahwa kebenaran itu hanya bisa diperoleh dengan percaya kepada Allah. Percaya kepada Allah bukan hanya hari ini saja atau 2 tahun kemudian. Namun percaya kepada Allah harus disertai suatu kesetiaan. Hasil pemberanan yang Tuhan berikan kepada kita adalah ada damai sejahtera dengan Allah karena Kristus telah membenarkan diri kita.
Ayat 2
Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.
Tafsiran:
Rasul Paulus melanjutkan lagi bahwa kita bisa memperoleh suatu kasih karunia itu karena karya Kristus. Sebab Kristus telah menembus diri kita dari penghukuman dosa-dosa kita. Di mana dosa-dosa kita dari dulunya sampai saat ini, Kristus telah menanggunya di atas kayu salib. Sehingga hidup kita benar dihadapan Allah karena Kristus telah menebus diri kita. Ingat bahwa bukan dosa yang ditebus oleh Kristus tetapi diri kita yang ditebus oleh Kristus. Sehingga di dalam kasih karunia itu kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.
Ayat 3
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan.
Tafsiran: Ternyata pengorbanan Kristus dalam hidup kita mengenai pembenaran yang Tuhan berikan dalam hidup kita. Bukan hanya itu saja namun ada sisilain yaitu kita bermegah dalam kesengsaraan (kita tidak mengeluh dalam menghadapi pengumulan hidup kita atau pencobaan yang sedang kita hadapi). Sebab kita ini adalah orang-orang yang berpengharapan dalam Kristus. Rasul Paulus menjelaskan bahwa hasil kesengsaraan itu adalah ketekunan. Dimana kita tetap tekun dan tambah untuk menghadapi ujin berikutnya. Sebab menjadi pengikut Kristus bukan dijanjikan hidupnya tidak ada masalah melainkan menjadi pengikut Kristus itu harus siap menghadapi ujian hidup yang berikutnya.
Ayat 4
Dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan
Tafsiran: Ayat ini lanjutan ayat 3 mengenai hasil kesengsaraan yang kita hadapi yaitu ada ketekunan. Hasil dari ketekunan itu adalah kita memperoleh tahan uji. Sehingga kita tidak kaget lagi untuk menghapi ujian atau pergumulan hidup kita yang berikutnya karena kita telah terbiasa untuk menghadapinya.
Ayat 5
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Tafsiran: Benar saudara bahwa disaat kita menghadapi ujian hidup dan kita tetap bertahan menghapi semuanya itu maka kita ini adalah orang-orang yang berpengharapan di dalam Kristus. Ingat bahwa pengharapan yang Tuhan berikan kepada kita itu tidak mengecewakan sebab Allah itu setia kepada kita. Apalagi di dalam hati kita selalu ada sukacita karena Roh Kudus sebagai penghibur dalam hidup kita. Hingga kita tetap mempunyai pengharapan di dalam Tuhan.
Ayat 6
Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu ditentukan oleh Allah.
Tafsiran: Sungguh luar biasa pengorbanan Kristus dalam hidup kita. Sesungguhnya kita ini adalah orang-orang yang layak di hukum dan di masukan dalam api neraka sebab karena kita ini orang-orang durhaka namun kasih yang begitu besar, kita memperoleh suatu pengharapan didalam Tuhan. Ingat bahwa dulunya kita ini adalah orang-orang yang lemah. Lemah maksudnya disini adalah tidak mampu untuk hidup benar dihadapan Allah atau mampun bebas dari dosa. Namun karena Kristus semuanya telah selesai tinggal kita menunggu waktunya Tuhan.
Terimakasih telah berkujung di blog ini di tafsiran kita Roma 5:1-5.
Tafsiran Kitab Roma 2021
0 Komentar