Pura-Pura Tidak Tahu
(Ulangan 22:1-4)
Syalom….
Pada
tulisan kali ini kita kembali kita belajar firman Tuhan mengenai pura-pura
tidak tahu.
Pura-pura
tidak tahu adalah salah satu sifat manusia yang tidak mau memperdulikan kondisi
lingkungannya. Pura-pura tidak tahu
telah menjadi gaya hidup setiap seseorang. Misalkan ada orang lain minta bantu
kepada kita tetapi seseorang itu segan untuk minta tolong. Namun kita
mengambaikannya dan tidak mau tahu. Padalah kita mengerti bahwa dia sangat
membutuhkan bantuan. Karena kita egois dan hanya mementikan diri sendiri
akhirnya kita mengambaikan sesama kita yang dalam keadaan susah.
Apakah seperti itukah
yang diajarkan Tuhan kepada kita? Tentu tidak…
Pada kesempatan ini kita belajar bersama-sama bagaimana caranya agar kita tidak
sering pura-pura tidak tahu di Kitab Ulangan 22:1-4)
Jangan
jadikan kebiasaan mu
Mungkin selama ini
saudara telah terbiasa pura-pura tidak tahu disaat sesama mu dalam keadaan
susah. Dan solusi agar anda tidak terus melakukannya adalah jangan jadikan
kebiasaan dalam hidupmu. Bila kita memperhatikan (ay.1) menjelaskan kepada kita
mengenai hukum moral kepada bangsa Israel. Apabila mereka melihat domba atau
lembu sesama mereka. Hukum ini menegaskan kepada mereka agar mereka jangan
pura-pura tidak tahu. Hukum ini di tunjukan kepada generasi yang baru. Sebab generasi
lamanya yang telah keluar dari Mesir telah meninggal.
Sehingga mendorong
hati-Nya Tuhan untuk menyuruh Musa untuk menuliskan ulang dan menyampaikan
ulang kepada bangsa Israel. Agar mereka jangan pura-pura tidak tahu bila mereka
melihat sesama mereka dalam keadaan susah. Bila kita memperhatikan (ay.1-4)
kata "jangan" di ulangi 2
kali. Kata "jangan"
merupakan kata larangan. Yang dapat artikan tidak diperbolehkan dan tidak di
injikan untuk pura-pura tidak tahu bila melihat sesama mereka dalam keadaan
susah.
Bahkan (ay.2)
menegaskan kepada bangsa Israel "haruslah".
Yang berarti mereka harus benar-benar menolong sesama mereka. Disaat mereka
melihat sesama mereka dalam keadaan susah maka mereka harus menolongnya. Dan Musa
memberikan suatu contoh sederhana untuk mengerti hukum ini yaitu bila mereka
melihat lembu atau domba sesama mereka dalam keadan tersesat tidak diperbolekan
pura-pura tidak tahu. Melainkan mereka harus mengambil lembu yang tersesat
tersebut dan di kembalikan kepada pemiliknya.
Demikian juga dengan
kehidupan kita saat ini bila saudara melihat temanmu, saudaramu, dan orang lain
dalam keadaan susah. Misalkan masalah ekonomi, dalam keadaan sakit, dan masalah
dalam keluarga. Dan saudara telah melihat kondisi sesamamu maka firman Tuhan
menegaskan kepada kita "haruslah"
menolongnya dan membantunya. Jangan saudara pura-pura tidak tahu dan anda
berkata dalam hati dia pasti bisa. Firman Tuhan menegaskan kepada kita haruslah
menolongnya. TYM….
0 Komentar