1. Remaja
menurut Alkitab
Alkitab sendiri
memperkenalkan remaja sebagai orang-orang yang kekurangan pengalaman, hikmad,
pengetahuan dan kebijaksanaan (Amsal 1:4). Dikatakan bahwa mereka lebih
menggunakan kekuatan mereka, mudah untuk mengikuti bujukan dan godaan dari
orang-orang yang berada di sekeliling lingkungannya, lebih memilih untuk
mengikuti kehendak dan keinginan hati dan matanya (Amsal 7:21; Amsal 20:29;
Pengkhotbah 11:9).
Oleh karena itu di
dalam Alkitab sendiri menegaskan bahwa remaja harus dididik dan berada di bawah
bimbingan kebenaran Firman Allah (1 Timotius 1:5; Titus 2:6). Karena jika
mereka tidak didik sesuai dengan kebenaran Firman Allah, maka kemungkinan
mereka akan bertingkah berdasarkan keinginan mereka sendiri dan mengikuti hawa
nafsu. Sehingga kebutuhan pendidikan terhadap remaja sangatlah diperlukan oleh
remaja.
2. Sasaran
PAK remaja
Sasaran PAK remaja
adalah anak-anak yang berusia remaja. masa remaja terdiri dari tiga periode
yaitu[1];
a. Usia 12-15 tahun, masa
remaja awal “early adolescence’’
(pubertas)
b. Usia 15-18 tahun, masa
remaja pertengahan ‘’masa adolescence’’
(adolescence)
c. Usia 18-21 tahun, masa
remaja akhir ‘’late adolescance’’ (dewasa
awal)
d. Pada usia-usia ini,
jika dalam pendidikan maka remaja biasanya duduk dibangku Sekolah menengah
pertama (SMP) dan Sekolah menengah keatas (SMA).
3. PAK
remaja di lingkungan sekolah
PAK Remaja adalah suatu
bentuk usaha untuk menolong para remaja untuk mengatasi berbagai permasalahan
yang mereka alami di masa remaja mereka, menemukan kepribadian yang tepat dan
menerima tanggung jawab bagi makna dan nilai yang menjadi jelas bagi mereka
ketika mereka mengidentifikasikan diri mereka sendiri dengan tujuan dan misi
gereja dalam dunia[2].
Pendidikan agama
Kristen remaja tidak hanya berada di dalam gereja ataupun di dalam keluarga,
namun PAK remaja juga dibutuhkan di dalam dunia pendidikan yang ada (sekolah).
Lingkungan sekolah adalah wadah pendidikan yang bersifat formal yang secara
sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka
membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya dalam bidang
moral-spiritual, intelektual, emosional dan sosial[3]. Pendidikan
agama Kristen di lingkungan sekolah sangat penting karena sifatnya lebih dekat
kepada kejiwaan dan intelektual.
4. Dasar
PAK di lingkungan sekolah
Pendidikan Agama
Kristen disekolah tidak terlepas dari peraturan yang ada di dalam pemerintahan
Indonesia. Kurikulum yang dipakai dalam PAK juga disusun dan dikeluarkan oleh
pemerintahan, juga visi dan misi atau kebijakan yang dikeluarkan oleh sekolah
yang bersangkutan juga tidak dapat diabaikan. Tetapi yang terutama dan
terpenting adalah bahwa PAK tetap harus didasarkan dari kebenaran Alkitab
sendiri.
Pendidikan Agama
Kristen di Indonesia diatur dalam undang-undang Dasar 1945, Bab XI, pasal 29 No
2, UU no 4 tahun 1950 jo No. 12 tahun 1954 Bab IX ayat 1, Kep. Bersama menteri
agama dan menteri P&K tahun 1953, Instruksi No.51/1967, Kep. Bersama
Mendikbud dan menag tahun 1985, dan GBHN 1983 serta 1993[4].
5. Tujuan
PAK di lingkungan sekolah
PAK remaja disekolah
adalah mata pelajaran wajib dan dasar di sekolah, sebagai satu bagian integral
dari pendidikan nasional yang bertujuan untuk: meningkatkan kualitas manusia
Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas,
kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, professional, bertanggungjawab
dan produktif serta sehat jasmani dan rohani. Secara sederhana pendidikan
diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harta dan martabat bangsa,
mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan yang Maha Esa, berkualitas, mandiri sehingga mampu membangun
dirinya dan masyarakat sekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan
nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
PAK remaja pada
akhirnya akan mengisi sasaran pendidikan nasional, namun yang harus menjadi
motivasi utama adalah injil yang senantiasa bersifat mengajar, mengubah dan
memanusiakan manusia, juga kesadaran
bahwa hakikat Allah sang Bapa, sang Putera dan sang Roh sendiri adalah sebagai
Guru pengajar, pendidik,mendorong terjadinya proses PAK. Melalui program PAK,
Allah yang dari dahulu mengajar dan akan terus senantiasa mengajar agar manusia
dapat menikmati hidup sejahtera, akan berperan sebagai Guru Agung.
Tujuan PAK remaja di
sekolah bukan hanya prengenalan atau pengetahuan tentang suatu agama saja,
melainkan agar peserta didik beriman kepada Tuhan dan mencapai pribadi yang
dewasa dan utuh[5].
Oleh karena itu, PAK remaja yang dilakukan di kelas perlu diikuti dengan
kegiata lain yang bersifat mengasuh, memelihara dan membina di dalam lingkungan
sekolah.
6. Komponen
PAK di lingkungan sekolah
Di dalam pendidikan ada
beberapa komponen yang dapat dilihat yaitu; pendidik, peserta didik, tujuan,
isi atau materi, metode dan evaluasi. Demikian juga di dalam pendidikan Agama
Kristen di lingkungan sekolah juga memiliki komponen-kompenen tersebut.
Pendidik dalam PAK
dilingkungan sekolah yang dimkasud secara khusus adalah guru-guru agama
Kristen, peserta didik adalah siswa yang beragama Kristen. Tujuan dari
Pendidikan Agama secara sederhana adalah membuat siswa Kristen dapat tumbuh
secara dewasa di dalam pengenalan mereka akan Allah, materi yang disampaikan
didasarkan pada Alkitab. Metode yang digunakan adalah dengan ceramah, diskusi,
mengamati, dan berbagai kegiatan lain yang bersifat formal di dalam lingkungan
sekolah. Sedangkan evaluasi pendidikan akan dilakukan dalam waktu-waktu
tertentu seperti tes harian, ujian tengah semester dan ujian akhir semester.
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat mengerti dan
memahami pelajaran-pelajaran yang diajarkan.
7. Kurikulum
PAK dilingkungan sekolah
Kurikulum agama Kristen
bagi anak remaja lebih dipusatkan dalam ruang lingkup tematis, yakni; manusia,
masyarakat dan iman. Khususnya untuk manusia dan masyarakat adalah sebagai asas
penuntun supaya siswa remaja dapat menghadapi masalah-masala,
tantangan-tantangan dan peluang-peluang hidup yang dihadapi oleh siswa-siswa
remaja.
Materi-materi ini jika
diajarkan sesuai dengan kebenaran firman Allah, siswa dapat bertumbuh menjadi
seorang warga muda yang berbudi pekerti tinggi dan bertanggung jawab yang
mencerminkan karakter Kristus dalam kehidupannya dimanapun dia berada.
Sedangkan materi
tentang iman, lebih mendalami ajaran Kristen.
Walaupun materi mengenai iman ini dipisahkan dari kedua materi yang lainnya,
bukan berarti kedua materi lainnya tidak berbicara tentang ajaran Kristen.
Namun materi tentang iman ini akan masuk kesegala aspek pelajaran yang akan
dipelajari oleh siswa. Namun materi-materi ini akan terus berkembang sesuai
dengan perubahan zaman dan kebutuhan siswa, namun yang tidak berubah adalah
dasar dari pembuatan materi yaitu kebenaran Firman Allah.[6]
8. Pentingnya
PAK di lingkungan sekolah
PAK remaja disekolah
sangatlah dibutuhkan, karena masa remaja adalah masa-masa yang kritis. Di masa
ini remaja merupakan transisi atau peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa,
akan banyak masalah dan tantangan yang akan dihadapi pada masa-masa ini. Mereka
akan mengalami beberapa perubahan seperti; perubahan fisik (kematangan dari
organ-organ tubuh sehingga dapa berfungsi secara penuh) juga perubahan psikis
dan mental[7].
Siswa bukan hanya
mengerti ilmu keagamaan namun PAK dilingkungan sekolah ini dapat mendewasakan
kehidupan remaja dalam menghadapi transisi atau peralihan dari masa anak-anak
menuju kepada masa remaja, sehingga mereka melakukan segala sesuatu berdasarkan
apa yang dikatakan oleh Alkitab.
[1]
Prof.Dr. Singgih H. Gunarsa. Psikologi
Perkembangan Anak dan Remaja. (Jakarta: Gunung Mulia 2008), 204
[2]
Robert L. Browning, "The Church's Youth Ministry", Marvin J. Taylor,
Penyunting, An Introduction to Christian Education (New York: Abingdon Press,
1966), 181.
[3]
Stamsu Yusuf L.N. Psikologi pengembangan
Anak dan Remaja. (PT. remaja rosdakarya, 2006),hlm 36
[4] G.
Soegiasman, B.A., ‘’Strategi Pendidikan
Kristen di Indonesia’’ (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1989 ), hlm 149.
[5]Dr.
Andar Ismail, ‘’Ajarlah Mereka
Melakukan’’ , (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1998)hlm 156
[6]
Robert Boehlke R. Sejarah Perkembangan
pikiran dan praktek Pendidikan Agama Kristen: Dari Yohanes Amos Comenius sampai
perkembangan PAK di Indonesia. (Jakarta: Gunung Mulia, 2009),808
[7]
Elizabeth Hurlock, Psikologi Perkembangan (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1997),
209
0 Komentar