KEJADIAN 3:1-24 - TAFSIRAN/ TEOLOGI DOSA

TEOLOGI TENTANG DOSA DALAM 
KEJADIAN 3


Kejatuhan Manusia Dalam Doa (3:1-6)
Dosa adalah suatu pelanggaran firman Allah. Manusia melanggar firman Allah karena manusia tidak percaya kepada Allah akibatnya manusia jatuh dalam dosa. Proses kejatuhan manusia di dalam dosa di mulai dari si pencoba. Yang mencobai manusia dalam teks Kejadian 3 adalah iblis. Walaupun iblis dipandang penyebab manusia jatuh dalam dosa bukan seolah-olah kesalahan iblis sepenuhnya namun  manusia juga.

Bila manusia percaya kepada Allah pasti ia tidak akan percaya perkataan iblis untuk memakan buah pohon tersebut. Namun karena manusia lebih percaya kepada iblis dan mempunyai niat untuk memakan buah pohon tersebut sehingga memudahkan iblis untuk menggoda manusia.

Proses kejatuhan manusia dalam dosa di mulai dari panca indra yaitu melihat atau mendengar, baru dipikirkan setelah itu adalah tindakan. Tindakan manusia setelah ia mendengar, melihat dan memikirkan yaitu mau berbuat dosa. Kejatuhan manusia dosa tergatung pada diri sendiri untuk tetap bertahan atau tidak.

Sehingga dosa tersebut membuahi hasil yaitu kematian, dalam hal secara fisik dan rohani. Hal ini bisa di lihat kisah Daud dan Batsyeba (2 Samuel 11:1-26). Proses kejatuhan Daud dosa perzinahan di mulia adanya pengoda baru merespon dengan melihat dan di kelolah oleh pikiran sehingga timbulnya nafsu untuk bertidak untuk melakukannya.

Dosa Selalu Mengandung Akibat (3:7-24)

Ketika manusia itu jatuh dalam dosa selalu ada sebab akibatnya. Pertama, Manusia mengalami perubahan dalam diri mereka yaitu mereka malu pada diri mereka sendiri, mereka ketakutan bertemu dengan Allah dan putusnya relasi mereka dengan Allah. Kedua, Allah menghukum manusia yaitu Adam mengalami kesusahan untuk mencari nafkah keluarganya dan Hawa mengalami kesusahan dalam hal melahirkan. Setelah itu manusia di usir di taman Eden. Ketiga, Dosa dinyatakan dalam generasi berikutnya (pasal 4).

Akibat dosa ini bisa dibandingkan dengan Nabab dan Abihu (Imamat 10:1-5) ketika mereka melanggar ketetapan Allah dan akibatnya Allah membinasakannya. Bahkan sejarah kehidupan bangsa Israel ketika mereka menyembah berhalal dan mereka tidak mau bertobat akhirnya Allah membuang mereka ke Babel. Jadi setiap tindakan kita melanggar hukum Allah selalu ada akibatnya dalam kehidupan kita. Walaupun tidak terjadi pada saat itu pada waktu yang akan datang pasti ada konsekuesinya.

Posting Komentar

0 Komentar